Sabtu, 24 April 2010

ALIRAN SYI’AH

1. Pendahuluan
Sejarah Islam mencatat bahwa hingga saat ini terdapat dua macam aliran besar dalam Islam. Keduanya adalah Ahlussunnah (Sunni) dan Syi’ah. Tak dapat dipungkiri pula, bahwa dua aliran besar teologi ini kerap kali terlibat konflik kekerasan satu sama lain, sebagaimana yang kini bisa kita saksikan di negara-negara seperti Irak dan Lebanon.
Terlepas dari hubungan antara keduanya yang kerap kali tidak harmonis, Syi’ah sebagai sebuah mazhab teologi menarik untuk dibahas. Diskursus mengenai Syi’ah telah banyak dituangkan dalam berbagai kesempatan dan sarana. Tak terkecuali dalam makalah kali ini. Dalam makalah ini kami akan membahas pengertian, sejarah, tokoh, ajaran, dan sekte Syi’ah. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan gambaran yang utuh, obyektif, dan valid mengenai Syi’ah, yang pada gilirannya dapat memperkaya wawasan kita sebagai seorang Muslim.
2. Permasalahan
A. Pengertian Syi’ah
Syi’ah adalah politik pertama lahir dalam Islam. Mazhab ini muncul pada akhir masa pemerintahan Utsman, kemudian tumbuh dan berkembang pada masa Ali.
Secara etimologi syi’ah terambil dari akar kata yang bermakna : pihak, puak, atau kelompok. Kata kerjanya. Syayya’a ataupun tasyayya’a menunjukkan pengertian : berpihak, memihak, atau bergabung diri. Itulah pengertian asli dari kata syi’ah semenjak berabad-abad lamanya sebelum bermulanya sejarah Islam.

B. Asal-Usul dan Pertumbuhan Syi’ah Ali
Ajaran Syi’ah Ali berawal pada sebutan yang untuk pertama kalinya, kepada para pengikut Ali (Syi’ah Ali), yang mana sewaktu terjadinya perang Siffin (Dzuhijah 36 H/657 M) antara pasukan Khalif Ali dan pihak Khalif Muawiyah yang berujung dengan arbitrase. Sewaktu terjadinya kegagalan majelis al-Tahkim / arbitrse tersebut (Ramadhan 37 H/657 M) maka terpecahlah kelompok tersebut yakni Muawiyah. Syi’ah Ali (pengikut Ali) dan Kwarij (keluar dari barisan Ali), maka mulailah muncul nama syi’ah sebagai nama dari sebuah aliran atau golongan yang saat itu kelompok syi’ah adalah suatu kelompok yang sangat gigih membela Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Mazhab syi’ah timbul di mesir untuk yang pertama kalinya pada masa pemerintahan Utsman kemudian tersebar luas di Irak yang dalam perkembangan selanjutnya menjadi markas dan tempat menetap para penganutnya. Hal ini dikarenakan beberapa sebab antara lain karena Ali bin Abi Thalib menjadi Irak sebagai kediamannya pada masa ke khalifahanny, dan disana ia menemukan rakyat yang sangat menghargai dan memandangnya memiliki banyak kelebihan, di samping itu Irak merupakan tempat pertemuan peradaban-peradaban kuno. Berbagai peradaban serta pemikiran-pemikiran tersebut kemudian bercampur ke Irak. Dan itupun berimbas dengan tumbuhnya berbagai golongan dalam islam. Termasuklah syi’ah yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran filosofis yang telah beradaptasi dengan alam pemikiran irak.

C. Pemahaman-pemahaman Syi’ah secara Umum
Secara umum kelompok Syi’ah dapat di kelompokkan menjadi 4 kelompok besar, sebab firqah-firqah syi’ah yang jumlahnya mencapai ratusan itu bermuara dari empat kelompok besar, yaitu :
a. Syi’ah Al-Mukhlashin
Yakni kelompok syi’ah yang telah ada saat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Mereka tidak mengkafirkan, mancaci, menghina, dan membenci sahabat, mereka juga berpegang teguh dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya.
b. Syi’ah
Yakni syi’ah yang sepenuhnya mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib melebihi sahabat nabi yang lain. Namun, mereka juga tidak mengkhafirkan, mencaci, menghina atau membenci sahabat nabi.
c. Syi’ah As-Saba’iyyah (At-Ta-Bri’iyyah)
Kelompok syi’ah ini mengkhafirkan, mencaci dan menghina sahabat Nabi saw. Dan mereka berlebihan dalam memuji Ali dan membelanya bahkan ada yang menganggap bahwa Ali bin Abi Thalib adalah nabi dan ada yang mengatakan pula bahwa Ali adalah Tuhan.
d. Syi’ah Ghulaf
Yakni kelompok syi’ah yang mengatakan terang-terangan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah Tuhan. Kelompok ini pecah menjadi 24 golongan.

D. Sekte dalam Syi’ah dan Tokoh-tokohnya
1. Syi’ah Imamiyah
Aliran Imamiyah merupakan asal bagi pertumbuhan aliran-aliran dalam sekte syi’ah. Menurut hal ini aliran mutlak yang jadi pendiri yang paling azazi pada aliran duniawi maupun agamawi sepeninggak Nabi Muhammad Saw adalah hak mutlak dari Ali bin Abi Thalib dan turunnya terutama turunannya melalui putranya al-Husain bin Ali. Aliran ini tidak mempergunakan istilah al-Khalifah (pemegang) kekuasaan tertinggi itu akan tetapi istilah al-Imam (pemuka) dan berhak untuk membuat ajaran atau syariat. Dari rumpun asal itu lahir aliran umamiyah sittah yang Cuma mengakui empat tokoh saja yang dianggap telah cukup untuk merumuskan hal-hal yang menjadi pegangan pada masa selanjutnya. Tokoh yang di maksudkan itu ialah.
• Ali bin Abi Thalib wafat tahun 48 H/661 M, menjabat sebagai al-Imam pertama
• Al-Hasan bin Ali wafat tahun 41 H/662 M, menjabat sebagai al-imam kedua.
• Al-Husain bin Ali wafat tahun 61 H/682 M, menjabat sebagai al-iman ketiga.
• Ali bin Al-Husain yang bergelar Zainul Abiding wafat 94 H/713 M, menjabat sebagai al-Iman keempat.
Oleh karena aliran mamiyah itu menyatakan hak mutlak dari Ali dan keturunannya maka pihak ekstrim dalam aliran ini Nabi Muhammad Saw yang lainnya adalah kafir karena telah menyangkal keterangan Nabi Muhammad Saw atas hak.
2. Syi’ah
Aliran di nakhodai oleh Abdullah bin saba seorang yahudi yang mengaku dan pura-pura masuk Islam. Mereka menganggap bahwa Ali bin Abi Thalib adalah Tuhan. Bahkan di saat Ali wafat ia mengatakan bahwa Ali belum meninggal dan tidak akan meninggal.
3. Syi’ah Ghurabiyyah
Aliran ini tidak sampai mempertunangkan Ali tetapi lebih memuligkan Ali ketimbang Nabi Muhammad Saw sebagaimana miripnya seekor burung gagak (al-Ghurab) dengan burung gagak lainnya. Dan di saat Allah mengutus Jibril untuk menyampaikan wahyu salah alamat karena raut muka dan postur tubuhnya yang sama maja jadilah NabiMuhammad Saw sebagai Nabi yang seharusnya Ali menjadi nabi.

4. Syi’ah Khaisanyah
Penganut aliran ini adalah pengikut al-Mukhtar bin Ubaid al-Tsaqafi yang ada mulanya al-Mukhtar berasal dari golongan Khawarij. Kemudian masuk dalam kelompok syi’ah. Aliran ini berpendirian bahwa khaimamad adalah hak pimpinan dunia islam sepanjang duniawi dan agamawi, sepeninggal Ali Imam Al-Husain bin Ali bukanlah semestinya putra al-Husain yang bernama Ali bin Zainul Abidin itu, akan tetapi putra yang ketiga dari Ali bin Abi Thalib sendiri, yakni Muhammad bin Hanafiah.
5. Syi’ah Isnain-Asyarah
Syi’ah Isnain-Asyarah bermakna dua belas. Ungkapan 12 itu membangkitkan asosiasi pikiran orang kepada 12 murid Isa yang dalam Al-Qur’an pada surat al-Imran: 52. Yang dimaksud dengan 12 di dalam aliran ini bahwa aliran tersebut mengakui al-Imam yang syah dari turunan Ali Bin Abi Thalib itu adalah Cuma 12 imam sehabis al-Imam yang 12 itu maka jabatan imamat, yakni pimpinan tertinggi yang bersifat central terhenti.
Tentang urutan 12 Imam itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Al-Imam yang keenam, yakni Abu Abdullah, Jaafar Al-Syadiq, mempunyai enam orang putra dengan urutan usia sebagai berikut : Ismail, Musa al-Khazihim, Abdulah al-Afthaha, Ishak, dan Muhammad Al-Jibat. Oleh karena putra Ismail bin Jaafar itu wafat sewaktu bapaknya masih hidup maka jabatan imamat sepeninggal al-Imam yang ke-6 itu jatuh kepada Musa Al-Kazihim beserta turunannya:
1. Musa bin Jaafar yang beroleh panggilan al-Khazihim wafat 183 H/799 M
2. Abul Hasan Ali bin Musa yang beroleh panggilan Al-Rida wafat 202 H/813 M
3. Abu Jafar Muhammad bin Ali yang beroleh panggilan Al-Jawat wafat 222 H/835 M
4. Ali Ibnu Muhammad yang beroleh panggilan Al-Haddi wafat 254 H/868 M
5. Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali yang beroleh panggilan Al-Asqar wafat 260 H / 874 M.
6. Muhammad Ibnu al-Isqan wafat 260 H/874 M.


E. Ciri-ciri Ajaran Syi’ah
a. Rukun Imam menurut syi’ah dalam kitab syi’ah karangan Muhammad Kasful al-Ghithab yaitu :
• Al-Tauhid : mengesakan tuhan
• An-Nubuwah : kenabian
• Al-Adl : keadilan
• Al-Imamah : perwalian atau keamiran
• Al-Maat : percaya pada hari kiamat
b. Rukun islam menurut syi’ah :
• Melaksanakan shalat
• Menjalankan puasa di bulan Ramadhan
• Membayar zakat
• Melaksanakan jihad
c. Imamah menurut syi’ah :
Merupakan pokok agama hingga siapa yang tidak mempercayai imamah maka berhukum kafir. Imamah menurut syi’ah merupakan lanjutan dari kenabian dan imamah di sejajarkan.
d. Al-Qur’an menurut syi’ah
Mereka menganggap bahwa al-Qur’an yang ada ini adalah mushaf Utsman adalah palsu dan menyatakan bahwa al-Qur’an yang asli itu jumlah ayatnya mencapai 17000-18000 ayat, sedang al-Qur’an mushaf Utsman hanya 6000 ayat lebih dan terdapat sekitar 219 ayat yang palsu.
e. Hadits menurut syi’ah
Syi’ah hanya mengakui hadits nabi yang diriwayatkan melalui jalur ahlul bait, dengan demikian syi’ah tidak mengakui hadits syahih dan juga menganggap bahwa hadits itu tidak hanya bersumber dari nabi Muhammad Saw tapi juga dari ke-12 Imam mereka.
f. Kawin Mut’ah menurut syi’ah
Syi’ah memperbolehkan kawin mut’ah dan bahkan menjadikannya ibadah yang mulia yang tak ternilai pahalanya. Meskipun tidak sedikit ajaran-ajaran syi’ah melenceng bahkan sesat missal salah satunya, menganggap bahwa orang diluar kelompok syi’ah adalah najis dan kafir.

3. Hubungan Syi’ah dengan Almadiyah
Mengetahui dan memahami keyakinan dan paham kemahdian Syi'ah dan Ahmadiyah, seorang akan bersikap toleran dan akan terhindar dari sikap picik karena pandangan yang sempit dantindakan ekstrem. Perlu dijelaskan, mengapa dalam kajian initidak dibahas paham Mahdi Ahlus-Sunnah. Hal ini disebabkanoleh langkanya literatur yang dapat menunjang pembahasan tersebut, seperti: Al-Mahdiyyah fil-Islam tulisan Sa'ad Muhammad Hasan, al-Mahddyyah karya Dr. Ahmad Amin, dan lainsebagainya. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam kajian ini adalah: Dimanakah letak persamaan dan perbeda anantara paham Mahdi Syi'ah dan paham Mahdi Ahmadiyah? Dengandemikian, pembahasannya akan dapat memberi informasi,manakah diantara ajaran kedua golongan tersebut yang lebih relevan dengan al-Quran dan Sunnah, apabila dilihat dariaspek teologi. Untuk memecahkan permasalahannya, akan digunakan pendekatan secara historis dan komparatif. Selanjutnya dalam bahasan ini penulis akan membicarakanp okok-pokok persoalansebagai berikut: yang berupa pendahuluan, disini akan diberikan deskripsi global tentang paham Syi'ah dan Ahmadiyah Selanjutnya paham MahdiSyi'ah yang meliputi:

a. Pengertian al-Mahdi dalam Syi'ah dan Ahmadiyah.
b. Sejarah lahirnya Syi'ah, di sini akan dijelaskan mengenailatar belakang sejarahnya, pertumbuhan dan perkembangan sekte-sektenya berikut paham mereka masing-masing.
c. Beberapa ajaran pokok Syi'ah yang berkaitan dengan paham Mahdi yaitu masalah imamah, 'aqidah raj'ah, dan masalahal-gaibah.

F. Analisis
Menurut kelompok kami, bahwasannya secara umum tidak semua ajaran syi’ah sesat, ataupun bentuk pengajarannya sesat, dimana ada beberapa ajaran syi’ah yang secara utuh berpegang pada ajaran Allah dan Sunnah. Ciri-ciri ajarannya seperti Rukun Imam menurut syi’ah dalam kitab syi’ah karangan Muhammad Kasful al-Ghithab, Rukun islam. Meskipun tidak sedikit ajaran-ajaran syi’ah melenceng bahkan sesat, misal salah satunya, menganggap bahwa orang yang tidak termasuk ke dalam ajaran syi’ah adalah najis dan kafir.Ajaran Syi’ah memperbolehkan kawin mut’ah dan seorang kakek memperbolehkan menikahi cucunya sendiri. Ajaran Syi’ah itu terlalu mendewakan keluarga nabi, tanpa mengakui Aliran lain. Dan ajaran Syi’ah mengakui selain nabi muhammad sebab menurut ajarannya akan banyak bermunculan nabi palsu.


KESIMPULAN

Syi’ah yang bermakna pengikut merupakan sebutan yang pertama kali ditujukan kepada para pengikut Ali (Syi’ah Ali) Syi’ah Ali ialah kelompok yang begitu gigih membela dan menghormati khalifah Ali bin Abi Thalib. Seiring dengan perkembangan peradaban pada saat itu maka syi’ah ini pun tumbuh subur di Ieak dan bercampur dengan berbagai pemikiran para filosof dari luar Irak maka tumbuh berbagai macam sekelompok atau aliran dalam syi’ah. Ada beberapa aliran dalam syi’ah. Ada beberapa aliran dalam syi’ah yang terkatagori menyesatkan dan menyeleweng dari ajaran islam dan ada juga aliran-aliran dalam syi’ah yang memang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan sunah, yang mana kesemuannya itu timbul dari wujud kecintaan mereka kepada khalifah Ali bin Abi Thalib.

DAFTAR PUSTAKA

1. Iman Muhammad Abu Zahrah,1999. “Aliran Politik dan Akidah dalam Islam”.Logos. Jakarta
2. H. M. Joesoef Sou’yb.1997.”Studi Tenung Alira-aliran dan tokonya”.PT.Al-Husna Zikrah.Jakarta
3. Muhammad Sufyan Raji Abdullah LC.2003 “Mengenai Aliran-aliran Islam dan Ciri-ciri Ajarannya”: CV. Cahaya Esa.Jakarta
4.http://islamic.xtgem.com/ibnuisafiles/list/nov08/txtbook/1/fahammahdi_syiahahmadiyah.txt

1 komentar:

  1. Dalam kitab Almilal wan Nihal disebutkan bahwa aliran Syiah itu ada 26 macam... namun di kitab yg lain ada yg membagi menjadi 36 golongan Syi'ah... yang paling parah adalah berkeyakinan dengan menuhankan sayyidina 'ALi bin Abi Tholib, na'udzu billahi min dzalik...

    BalasHapus